Dalam beberepa tahun terakhir, dunia dihebohkan dengan munculnya penyakit - penyakit infeksi dan menular baru seperti SARS, flu burung, hingga terakhir yang sempat dinyatakan sebagai pandemi global yaitu flu babi.
Bagaimana dunia mengatasi hal seperti ini?
Bahkan dalam cakupan yang lebih sempit, yaitu dalam satu wilayah di suatu negara saja, seperti yang telah saya tulis dalam "wabah!!! seberapa tanggapkah pemerintah kita?" Pemerintah kesulitan menghadapi suatu wabah penyakit, lalu bagaimana dengan penyakit infeksi yang sangat mudah menular dan menyebar ke beberapa negara di berbagai belahan dunia?
Sebut saja virus flu babi.
Flu babi merupakan penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi dengan adanya kemungkinan penularan antar manusia. Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza dengan gejala klinis berupa demam, batuk pilek, letih, lesu, nyeri tenggorokan, nafas cepat, dan sesak nafas.
Flu babi menular dengan mudah melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Penyakit ini akan sangat berbahaya karena mudah menyebar, apalagi dengan tingkat mobilitas masyarakat dunia sekarang ini. Sangat mungkin bagi si pembawa virus untuk menyebarkan virus ini jika ia sangat mobile dan sering bepergian baik itu lewat jalur udara, darat, maupun laut. Bisa dibayangkan betapa mudahnya virus ini menyebar jika saat di bandara si pembawa virus menyebarkan penyakitnya ke orang - orang yang kemudian pergi dengan tujuan yang berbeda ke berbagai tempat dan negara.
Lalu apa tindakan dunia?
Apa aksi yang akan dilakukan?
Siapa yang bertanggung jawab?
Pada dasarnya, kebijakan penanganan suatu penyakit dan wabah yang men-dunia seperti ini merupakan hak tiap negara, dalam hal ini banyak negara akan melakukan tindakan prevensi. Walaupun agak terlambat dan berjalan lambat, di Indonesia kemudian dilakukan:
Bagaimana dunia mengatasi hal seperti ini?
Bahkan dalam cakupan yang lebih sempit, yaitu dalam satu wilayah di suatu negara saja, seperti yang telah saya tulis dalam "wabah!!! seberapa tanggapkah pemerintah kita?" Pemerintah kesulitan menghadapi suatu wabah penyakit, lalu bagaimana dengan penyakit infeksi yang sangat mudah menular dan menyebar ke beberapa negara di berbagai belahan dunia?
Sebut saja virus flu babi.
Flu babi merupakan penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi dengan adanya kemungkinan penularan antar manusia. Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza dengan gejala klinis berupa demam, batuk pilek, letih, lesu, nyeri tenggorokan, nafas cepat, dan sesak nafas.
Flu babi menular dengan mudah melalui udara dan kontak langsung dengan penderita. Penyakit ini akan sangat berbahaya karena mudah menyebar, apalagi dengan tingkat mobilitas masyarakat dunia sekarang ini. Sangat mungkin bagi si pembawa virus untuk menyebarkan virus ini jika ia sangat mobile dan sering bepergian baik itu lewat jalur udara, darat, maupun laut. Bisa dibayangkan betapa mudahnya virus ini menyebar jika saat di bandara si pembawa virus menyebarkan penyakitnya ke orang - orang yang kemudian pergi dengan tujuan yang berbeda ke berbagai tempat dan negara.
Lalu apa tindakan dunia?
Apa aksi yang akan dilakukan?
Siapa yang bertanggung jawab?
Pada dasarnya, kebijakan penanganan suatu penyakit dan wabah yang men-dunia seperti ini merupakan hak tiap negara, dalam hal ini banyak negara akan melakukan tindakan prevensi. Walaupun agak terlambat dan berjalan lambat, di Indonesia kemudian dilakukan:
- peningkatan kewaspadaan kemungkinan masuknya virus wilayah indonesia dengan menyiagakan pintu - pintu masuk negara di Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Salah satunya dengan mengaktifkan thermal scanner, sehingga orang - orang yang demam dan diduga menderita flu babi akan dikarantina sementara dan ditangani secara khusus agar tidak menyebarkan virus ini.
- mewaspadai semua kasus dan gejala yang mirip dengan influenza.
- meningkatkan kegiatan surveilans terhadap penyakit mirip influenza dan pneumonia, serta melaporkan kasus dengan kecurigaan mengarah ke flu babi kepada Posko KLB Direktorat Jenderal PP dan PL dengan nomor telepon (021) 4257125.
- Meningkatkan koordinasi dan rujukan khusus ke rumah sakit yang memiliki fasilitas penanganan flu babi, serta menyebarluaskan informasi mengenai flu babi ke seluruh jajaran kesehatan di Indonesia.
Penanganan di berbagai negara lain pun tidak jauh berbeda dengan di Indoensia. Pemeriksaan di bandara dan pelabuhan internasional menjadi sangat ketat untuk mencegah masuknya virus flu babi ini. Namun, pada akhirnya hal ini hanya merupakan pencegahan individualis oleh masing - masing negara.
Menurut saya, disinilah fungsi suatu badan/organisasi kesehatan dunia yang bisa memfasilitasi kerja sama antar negara dalam mencegah penyebaran dan membasmi virus flu babi ini. Dalam hal ini, organisasi kesehatan dunia seperti CDC (Center for Disease Control) dan WHO (World Health Organization) menjadi sangat berperan penting. Walaupun organisasi ini tidak memiliki wewenang untuk mengatur tiap - tiap negara, namun CDC dan WHO sangat berguna dalam penyetaraan standart penanganan penyakit dengan memberikan guidlines, serta dapat menjadi pusat jalur informasi dan pendataan epidemiologi di dunia.
Sekarang ini, pandemi flu babi telah dinyatakan selesai. Walaupun dianggap berlebihan, namun kewaspadaan dini terhadap flu babi lebih baik daripada terlambat. Virus flu babi masih mungkin menyebar dan menyebabkan wabah, karena itulah surveilans epidemiologi yang berkelanjutkan masih terus dibutuhkan.
Padahal,..
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya,..
Untuk mengontrol penyakit yang sudah menjadi makanan sehari - hari di Indonesia saja pemerintah kita masih ngos - ngosan, bagaimana dengan penyakit - penyakit baru ini?
referensiMenurut saya, disinilah fungsi suatu badan/organisasi kesehatan dunia yang bisa memfasilitasi kerja sama antar negara dalam mencegah penyebaran dan membasmi virus flu babi ini. Dalam hal ini, organisasi kesehatan dunia seperti CDC (Center for Disease Control) dan WHO (World Health Organization) menjadi sangat berperan penting. Walaupun organisasi ini tidak memiliki wewenang untuk mengatur tiap - tiap negara, namun CDC dan WHO sangat berguna dalam penyetaraan standart penanganan penyakit dengan memberikan guidlines, serta dapat menjadi pusat jalur informasi dan pendataan epidemiologi di dunia.
Sekarang ini, pandemi flu babi telah dinyatakan selesai. Walaupun dianggap berlebihan, namun kewaspadaan dini terhadap flu babi lebih baik daripada terlambat. Virus flu babi masih mungkin menyebar dan menyebabkan wabah, karena itulah surveilans epidemiologi yang berkelanjutkan masih terus dibutuhkan.
Padahal,..
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya,..
Untuk mengontrol penyakit yang sudah menjadi makanan sehari - hari di Indonesia saja pemerintah kita masih ngos - ngosan, bagaimana dengan penyakit - penyakit baru ini?
- WHO
- KepMenKes nomor 311/MenKes/SK/V/2009
- www.depkes.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar